Situs ini menggunakan cookies Dengan terus menjelajahi situs Anda menyetujui penggunaan cookies kami. Baca kebijakan cookie kami >
9 Nov 2024
[Dhaka, 9 November 2024] Bangladesh menjadi saksi pertumbuhan pesat dalam sektor energi suryanya, memamerkan potensi yang sangat besar untuk perkembangan energi terbarukan. Untuk mengatasi perbedaan ini, Huawei and Centre for Energy Research (CER) of United International University (UIU) telah meresmikan bersama Laboratorium Energi Surya pertama dengan fasilitas ESS di Bangladesh di lahan UIU. Laboratorium surya pelopor ini akan menawarkan pelatihan dan peluang riset terkemuka dalam sektor energi terbarukan dan keberlanjutan.
Acara peresmiannya berlangsung hari ini di Gedung Serbaguna UIU yang diikuti dengan seminar tentang 'The Role of Smart Grid in the Future Power System' (Peran Grid Pintar dalam Sistem Daya Masa Depan). Acara tersebut dipimpin oleh Prof. Dr. Md. Abul Kashem Mia, Wakil Rektor, United International University; Prof. Dr. Muhammad Fouzul Kabir Khan, Hon' ble Adviser, Ministry of Power, Energy and Mineral Resources Government of Bangladesh, merupakan Tamu kehormatan utama; Hadir sebagai Tamu Spesial dalam acara tersebut adalah H.E. Yao Wen, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Bangladesh; Prof. M. Rezwan Khan, Chairman untuk Power Grid Bangladesh PLC; Pan Junfeng, CEO Huawei Technologies (Bangladesh) Ltd. Pejabat tinggi resmi lainnya dari pemerintah, UIU, Huawei, dan CER juga hadir di seminar tersebut.
Salah satu tujuan fasilitas ini adalah untuk melaksanakan peningkatan kapasitas dan aktivitas pengembangan sumber daya manusia. Huawei dan CER, UIU akan bersama-sama mengembangkan berbagai konten kursus untuk mengorganisasi pelatihan yang memenuhi tujuan pasar Bangladesh. Konten kursus juga akan mencakup riset terbaru dan pengembangan teknologi dalam bidang teknologi energi terbarukan, daya digital, dan solusi energi pintar.
Pada perayaan pembukaan, Prof. Dr. Muhammad Fouzul Kabir Khan mengatakan, “Saya ingin membicarakan tentang grid pintar. Kita telah melihat selama beberapa tahun ini bahwa konsumsi listrik telah berubah secara drastis. Jadi, kita memperkenalkan sumber energi terbarukan, seperti surya dan angin. Sekarang kita perlu bergerak maju menuju grid pintar, yang sedang kita kerjakan saat ini. Kita juga memberi prioritas untuk sistem penyimpanan baterai."
H.E. Yao Wen mengatakan, “Dengan diresmikannya laboratorium surya pertama dengan sistem ESS di United International University, kita mengambil langkah penting menuju pemberdayaan anak-anak muda dalam sektor energi terbarukan. Hari ini menandai tonggak pencapaian penting dalam kemitraan Tiongkok-Bangladesh sembari kita meresmikan laboratorium surya pertama dengan sistem ESS di United International University. Kolaborasi ini tidak hanya mencerminkan komitmen kita untuk meningkatkan pengembangan tenaga kerja muda lokal melalui investasi Tiongkok, tetapi juga menyoroti kontribusi yang telah berlangsung lama pada Pusat untuk Riset Energi UIU dalam memajukan sektor energi surya."
Pan Junfeng mengatakan, “Kami melihat bahwa Bangladesh mengawali rencana ekstensif untuk transisi meninggalkan bahan bakar fosil dengan mendirikan pembangkit listrik tenaga surya dalam waktu dekat ini. Menyoroti hal itu, bisa dikatakan bahwa hingga 31 Desember 2023, Huawei Digital Power telah membantu para pelanggan dari Bangladesh membangun pembangkit listrik Digital Power 600 MW+, yang menghasilkan 437,5 juta kWh tenaga listrik ramah lingkungan, mengurangi emisi karbon sebesar 207.867 ton, yang setara dengan menanam 284.450 pohon. Kami percaya bahwa, sebagai pemimpin dalam ICT dan daya digital, Huawei dan pusat riset terkemuka di negara tersebut, Centre for Energy Research di UIU, dapat bersama-sama memberikan peluang yang tak ternilai harganya bagi para pelajar dan profesional untuk belajar, bertumbuh, dan berkontribusi untuk lanskap energi terbarukan melalui Laboratorium Surya ini.
Shahriar Ahmed Chowdhury, Direktur Centre for Energy Research (CER), UIU mengatakan, “Sektor energi terbarukan di Bangladesh berevolusi sangat pesat, dengan perkiraan menunjukkan penciptaan sebanyak 3.000 hingga 4.000 lapangan pekerjaan ramah lingkungan baru pada tahun-tahun mendatang ketika listrik tenaga surya menjadi semakin hemat biaya. Negara ini telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan menambah rekor 42 megawatt (MW) kapasitas panel surya atap baru pada tahun 2023 saja. Namun, tetap ada kebutuhan mendesak untuk fasilitas pelatihan praktik langsung untuk membekali para profesional dan pelajar dengan keterampilan yang diperlukan. Laboratorium ini dapat mengambil peranan sangat penting dalam membekali pelajar dan profesional dengan pengetahuan praktis dalam sektor ini."
Huawei-CER, laboratorium surya UIU menawarkan kursus bersertifikat selama tiga bulan bagi insinyur muda dan profesional. Pelamar yang berminat dapat mendaftar dengan mengisi formulir lamaran online ketika sedang siaran langsung. Kurikulum dan detail kursus dapat ditemukan di situs web CER.
Centre for Energy Research (CER) didirikan pada tahun 2010 di United International University dengan tujuan untuk meningkatkan riset dalam bidang energi terbarukan dan berkelanjutan, manajemen pemanfaatan dan keefisienannya, serta formulasi kebijakan melalui riset dan pengembangan. CER, UIU telah merancang hampir semua Mini gird hibrida diesel solar untuk elektrifikasi di Bangladesh. CER juga merupakan salah satu institusi untuk pengujian peralatan Sistem Rumah Surya (SHS) di Bangladesh untuk sertifikasi peralatan PV surya mengikuti standar IDCOL. Hingga saat ini, institusi ini telah menguji lebih dari 750 peralatan PV surya di laboratoriumnya. Untuk karya riset inovatifnya, Centre for Energy Research UIU telah menerima 8 penghargaan internasional bersama dengan Momentum for Change Award dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2016 dan juga menerima 4 Penghargaan Nasional. Laboratorium riset mutakhir di bawah CER akan melaksanakan pengujian dan riset di bidang energi terbarukan. Dapat dikatakan bahwa sistem solar yang dikhususkan dalam laboratorium dapat menyediakan sistem surya dengan Sistem Penyimpanan Energi (ESS), yang akan meningkatkan peluang pembelajaran praktik langsung bagi pelajar.