Mentransformasi Energi Surya menjadi Listrik: Proyek Energi Surya Off Grid Perintis PT Bukit Asam Indonesia
Indonesia, tersohor karena bentang alamnya yang memesona dan sumber daya alamnya yang melimpah, menghadapi permintaan energi yang meningkat. Sektor pertambangan, konsumen penting pembangkit listrik tenaga diesel, berkontribusi sangat besar terhadap emisi karbon. Menyadari dampak terhadap lingkungan dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil ini, PT Bukit Asam Tbk, produsen batu bara ketiga terbesar di Indonesia, dan PT Pamapersada Nusantara telah mengambil langkah proaktif menyongsong keberlanjutan.
Berkolaborasi dengan Huawei FusionSolar, PT Bukit Asam telah menerapkan sistem mikro-grid pintar 615 kWp mutakhir, yang dilengkapi dengan baterai 200 kWh. Sistem canggih ini memanfaatkan energi surya untuk memasok daya operasi pertambangan, yang secara signifikan mengurangi emisi karbon dan memangkas biaya operasi hingga 50%. Jantung dari solusi ini adalah inverter Huawei SUN2000, yang mengonversi energi surya menjadi daya listrik AC yang dapat diandalkan, meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan output energi.
Prakarsa ini sejalan dengan dedikasi PT Bukit Asam untuk Tujuan Pengembangan Keberlanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan mendukung ambisi Indonesia untuk meraih emisi net-zero pada akhir 2060. Dengan memanfaatkan energi surya, sistem secara efektif mengurangi emisi karbon sebesar 423.000 ton CO2 per tahunnya—setara dengan menanam 23.000 pohon. Selain itu, hal ini meminimalkan kebisingan tempat kerja dan menghasilkan kesempatan kerja untuk masyarakat setempat.
Sistem mikro-grid pintar menghadirkan solusi pemikiran maju untuk menyediakan listrik yang dapat diandalkan untuk lokasi-lokasi terpencil, mengurangi jejak karbon, dan mendorong energi masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.